Saat ini ada dua kategori investasi yang tersedia, yaitu jenis investasi halal dan investasi konvensional. Bagi Anda yang ingin tahu apa itu investasi yang halal dan perbedaannya dengan investasi konvensional, berikut ini kami akan coba jelaskan ciri dan juga perbedaannya yang harus Anda kenali sebelum terjun memulainya.
1. Bebas dari Riba (Bunga)
Salah satu ciri utama investasi halal adalah bebas dari unsur riba atau bunga. Dalam Islam, riba dianggap haram karena mengandung unsur eksploitasi dan ketidakadilan. Oleh karena itu, investasi yang menghasilkan keuntungan melalui bunga, seperti deposito bank konvensional atau obligasi berbunga, tidak diperbolehkan.
Salah satu contohnya yaitu reksa dana syariah, yang hanya berinvestasi pada saham atau obligasi yang sesuai dengan prinsip syariah dan tidak menggunakan sistem bunga.
2. Menghindari Gharar (Ketidakpastian)
Investasi halal harus bebas dari gharar atau ketidakpastian yang berlebihan. Dalam konteks ini, gharar mengacu pada risiko yang tidak jelas atau spekulasi yang tidak memiliki dasar yang kuat. Oleh karena itu, investasi yang sangat spekulatif, seperti trading mata uang kripto atau derivatif, dilarang dalam Islam.
Contohnya yaitu berinvestasi pada sukuk (obligasi syariah) atau saham syariah, yang memiliki dasar nyata dan risiko yang jelas.
3. Tidak Terlibat dalam Aktivitas Haram
Investasi halal harus menghindari keterlibatan dalam bisnis atau aktivitas yang dilarang dalam Islam. Ini termasuk bisnis yang berkaitan dengan alkohol, perjudian, produk babi, pornografi, atau industri yang tidak etis lainnya. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang ini tidak dapat dimasukkan dalam portofolio investasi halal.
Pengaplikasian investasi halal pada investasi yaitu seperti pada perusahaan yang bergerak di sektor yang halal, seperti teknologi, infrastruktur, atau manufaktur produk halal.
4. Berbasis Aset Nyata
Investasi yang halal biasanya berbasis pada aset nyata atau kegiatan ekonomi yang produktif. Islam mendorong transaksi yang didasarkan pada pertukaran barang atau jasa yang jelas. Investasi yang berbasis pada spekulasi tanpa dasar, seperti jual beli saham tanpa tujuan jangka panjang atau trading dengan leverage tinggi, dianggap tidak sesuai dengan prinsip Islam.
Contoh instrumen investasi ini yaitu pada investasi di bidang properti, emas, atau sukuk, di mana ada aset yang mendasari transaksi tersebut.
5. Memiliki Keuntungan yang Adil
Dalam investasi halal, keuntungan yang diperoleh harus berasal dari aktivitas ekonomi yang adil dan tidak menindas salah satu pihak. Konsep keadilan dalam Islam sangat penting, sehingga keuntungan yang didapat dari investasi harus bersifat adil dan berdasarkan usaha, bukan eksploitasi atau penipuan.
Bagi hasil atau profit-sharing, seperti dalam akad Mudharabah atau Musyarakah, di mana kedua pihak berbagi keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama.
Kelebihan Investasi yang Halal Dibanding Konvensional
Investasi halal memiliki beberapa kelebihan yang tidak hanya terkait dengan spiritualitas, tetapi juga menyentuh aspek keuangan, etika, dan stabilitas jangka panjang. Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari investasi halal dibandingkan dengan investasi konvensional:
- Investasi halal memberikan ketenangan hati karena tidak mengandung elemen yang merugikan pihak lain, melainkan fokus pada keadilan dan keseimbangan.
- Investasi halal cenderung lebih stabil dan lebih sedikit melibatkan spekulasi dibandingkan dengan investasi konvensional.
- Investasi halal memastikan bahwa dana Anda digunakan untuk kegiatan yang positif dan beretika, serta tidak melibatkan aktivitas yang merugikan moral atau sosial.
Itulah beberapa kelebihan investasi halal dan juga perbedaannya dibandingkan dengan investasi konvensional. Bagi Anda yang tertarik untuk memulainya, Anda bisa langsung berinvestasi di aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas.